Alasan Kitab Safinah diawali Basmalah

 Kitab Safinatun Najah diawali dengan kalimat بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ (Bismillahirrahmanirrahim) karena beberapa alasan mendasar yang sangat penting dalam tradisi keilmuan Islam:

1. Mengikuti Al-Qur'an:

  Pembukaan Setiap Surah: Hampir seluruh surah dalam Al-Qur'an diawali dengan kalimat Bismillahirrahmanirrahim (kecuali Surah At-Taubah). Ini menunjukkan betapa penting dan sentralnya kalimat ini dalam wahyu Ilahi.

  Meneladani Kitab Suci: Para ulama dan penulis kitab-kitab Islam secara umum mengikuti tradisi ini sebagai bentuk penghormatan dan keberkahan, serta meneladani kitab suci Al-Qur'an.

2. Meneladani Sunnah Rasulullah SAW:

  Setiap Perbuatan Baik: Rasulullah SAW diriwayatkan selalu memulai setiap urusan yang baik dan penting dengan membaca Bismillahirrahmanirrahim. Ini termasuk surat-menyurat, pidato, dan berbagai aktivitas lainnya.

  Mencari Keberkahan: Mengawali suatu pekerjaan dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang adalah bentuk permohonan keberkahan (barakah) agar pekerjaan tersebut berjalan lancar, bermanfaat, dan diridhai oleh Allah SWT.

3. Mengikuti Tradisi Keilmuan Islam:

  Pembukaan Karya Ilmiah: Para ulama dari berbagai disiplin ilmu Islam, termasuk ilmu fikih, ushul fikih, hadis, tafsir, dan lainnya, memiliki tradisi yang kuat untuk mengawali karya-karya mereka dengan Bismillahirrahmanirrahim.

  Mengharap Pertolongan Allah: Dengan menyebut nama Allah di awal penulisan, penulis mengakui ketergantungannya kepada Allah SWT dan mengharapkan pertolongan serta kemudahan dalam menyelesaikan karyanya.

  Menunjukkan Keikhlasan: Mengawali dengan Bismillahirrahmanirrahim juga merupakan bentuk pernyataan niat yang ikhlas bahwa karya ini diniatkan untuk mencari ridha Allah SWT dan memberikan manfaat bagi umat Islam.

4. Mengingatkan Pembaca akan Keagungan Allah:

  Pengenalan Sifat-Sifat Allah: Kalimat Bismillahirrahmanirrahim mengandung dua nama Allah yang agung, yaitu Allah (nama zat yang Maha Esa) dan dua sifat-Nya yang mulia, Ar-Rahman (Maha Pengasih) dan Ar-Rahim (Maha Penyayang).

  Menghubungkan Ilmu dengan Allah: Dengan mengawali kitab dengan kalimat ini, Syekh Salim bin Sumair ingin mengingatkan pembaca bahwa ilmu yang akan dipelajari bersumber dari ajaran agama yang diturunkan oleh Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Singkatnya, pengawalan Kitab Safinatun Najah dengan kalimat Bismillahirrahmanirrahim adalah tindakan yang didasari oleh penghormatan terhadap Al-Qur'an dan Sunnah, mengikuti tradisi keilmuan Islam, mengharap keberkahan dan pertolongan Allah, serta mengingatkan pembaca akan keagungan dan kasih sayang Allah SWT sebagai sumber utama ilmu pengetahuan agama.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merayakan Kemenangan dengan Suka Cita dan Kebersamaan

TERJEMAH KISAH ISRA’ MI’ROJ lil Imam Najmiddin Al Ghoithy (DARDIR Mi’raj)

Delapan Keistimewaan dan Keutamaan Bulan Sya'ban.